Minggu, 13 Maret 2016

berawal dari perjalan hidup , yang tadi nya hanya ingin lari dari kehidupan kejam, dari suatu penyesalan menjai penyesalan yg sangat luar biasa, dari rendah semakin di rendah kan, yg selalu nasib membawa kita dgn org2 yg selalu membicarakan kita dari belakang tiada henti, pengorbanan yg sangat di butuhkan, kesabaran yang selalu pasti harus dan wajib nyah. kalian mungkin bingun entah apa yg aku bicarakan dari petama tadi,disini saya hanya ingin mencurahkan hati isi hati, dulu saat seperti ini, aku hanya datang pada teman dekat dan berbagi apa yg di rasakan, namun kepercayaan itu sudah hilang penuh, krna setelah bercerita, bukan nyah masalah selesai, malah jadi tambah masalah, disini kita menjadi seorg hamba yg memiliki tuhan pasti nyah, kita punya kepercayaan kuat, namun setelah kepercayaan itu sirna dikarnakan oleh sahabat2 nyah atu org terdekat sendiri, kita pun sudah jelas di tegaskan oleh tuhan, tidak boleh berharap dgn manusia, krna hasil yah akan sia2, jika ingin berharap berharap lh dgn tuhan. saat diri ini dan hati ini hancur oleh hinaan, ocehan yg selalu menusuk dari belakang, yg diri ini pun entah tidak tau dapat menghadapinya atau tidak, setelah hidup ini berubah, dari jauh nyah kita dari org tua, yg selalu mandiri menghadapi semuanyah, hampir skrg sswatu yg menyakitkan hati saat tinggal di rumah itu, di kediri , aku tak pernah bercerita dgn org tua ku, krna apa? krna aku seorg KK, dn aku tak mau membebani fikiran2 org tua ku terus menerus, aku nyakin mereka jauh pernah jauh lebih sakit dari ini, sabar saat aku tau sebenar yah pemilik rumah selalu berbicara tentag kita aku dan adik ku jelek2 tapi memang itu mgkin kenyataan nyah , aku tau aku hnya bisa menahan hati dan air mata, dan tuhan yg bisa aku ucapkan dalam hati dan air mata. yg selalu tiap malam saat aku injak rumah itu tiap malam dan tiap pulang kerja, aku selalu berkata, ini not my home, ini bukan rumah ku, dan sampai kapan tuhan engkau berikan / jadikan aku penghuni rumah ini, yg bahkan pemilik nyah pun selalu sering menyindir kita dari belakang dgn org2 lain, aku tau aku menumpang disini, aku ingin sekali pergi, namun pergi kmna? tante, kakek, nenek sebagai pengganti org tua kami saat kami kecil, yg selalu memberi kecerian , senyum , dan hangat nyah keluarga walaupun tanpa ayah dan ibu, tapi mereka lah peran besar untuk kami, dan mereka lah semangat hidup untuk kami, namun sayang tuhan terlalu sayang dgn mereka semua, dan harus memanggil mereka jauh lebih cepat sebelum kami menjadi sukses dan besar, dan efek dari semua itu, aku selalu berfikir aku harus pulang kmna? ? ketempat ayah ku yg jauh, dan saat aku datang ayah ku pun sibuk bekerja yg kerjaan yah pun harus mengeluarkan banyak tenaga dan keringat,dan aku ingin pulang ketempat ibu ku, dan kk kk ku, mereka memang keluarga kita namun apah ? saat aku ingin pulang dgn mereka mereka seperti asing buat aku, krna memang kita baru akrab dgn mreka setelah kita besar ini. seandai nyh waktu boleh di putar kembali aku hanya ingin memilih, kembalikan saat aku masih SD saat kelulusan, dan aku akan memililh tinggal tetap di subang , tidak mau pindah 2 seperti ini, seberapa kita senang tinggal di tempat org, namanyah juga org lain, akan tetap menjadi org lain, tidak akan berubah menjadi keluarga atau pun apa?, kegiatan pagi yg wajib aku kerjakan, bersih2 semua nyah, sapu2 , itu lah hal2 yg selalu ku kerjakan dimana pun aku brada, sampai skrg, ibarat kan babu lah, namun aku tidak pernah merasa menjadi babu, hanya merasa itu adalah olahraga dan kewajiban utk ku, namun namanyah manusia nyah, sifat yah berbeda2 dan tidak pernah puas, selalu ajah sswatu yg kita kerjakan dan buat bukan lah apah2. " tuhan aku nyakin engkau maha adil, dewasa seperti ini yg selalu aku dambakan", bahkan untuk kalian yg udh lulus sekolah aku nyakin kalian berfikir gampang utk cari kerja, namun itu sangat lah susah,